Skip to main content

[FANFIC] Lets Get Lost (Chapter 1)




Author: felecialrs, putiut
DON'T FORGET TO READ, COMMENT, THEN LEAVE PEACEFULLY
Tq



            Bunyi suara alarm memecah keheningan kamar Aera. Di tengoknyalah ponsel miliknya yang berada di samping bantal, lalu melihat waktu yang tertera disana.
            08.30.
            Padahal dia ada kelas pukul 09.00 dan dia harus menjadi asisten dosennya. Ia langsung bangun dan mengutuk dirinya sendiri yang semalaman begadang menonton drama ditemani bir favoritnya. Segeralah ia menuju kamar mandi dan membersihkan diri secukupnya. Tanpa mengingat makan lagi ia terus berjalan keluar dari apartemen dan berjalan menuju ke halte bus.

            Ia terus berlari menuju ke kelasnya sambil sesekali menengok jam tangannya. Sudah tak mungkin lagi, dia benar-benar sudah terlambat. Akhirnya ia sampai di depan pintu kelas, membenarkan nafasnya yang terengah-engah dan memberanikan diri untuk membuka pintu.
            Ceklek.
            Masih banyak anak-anak yang sibuk berbincang-bincang satu sama lain. Sibuk sendiri. Membaca buku. Atau mengerjakan tugasnya. Aera menghela nafas lega. Ternyata sang dosen juga belum hadir. Ia pun cepat-cepat menyalakan laptopnya, dan memasangkan ke proyektor. Menyiapkan untuk materi hari ini. Lalu ketika sudah selesai, Ibu Dosen pun datang.
            “Maaf anak-anak tadi malam ibu salah makan sehingga tadi pagi Ibu harus bolak-balik ke kamar mandi. Semoga setelah ini ibu tidak akan ijin untuk pergi ke kamar mandi lagi.” Ucapnya diikuti tawa anak-anak di kelas itu. “Oke, Aera sudah kau siapkan?”
            “Iya bu, sudah siap.”

            Setelah dua jam akhirnya kelas itu pun bubar. Dia tersenyum lega ketika ia membereskan laptop dan kertas-kertas tugas dari mahasiswa lainnya.
            “Um, Aera-ya.” Panggil Ibu Dosen.
            “Ne?” jawab Aera seketika menghentikan aktivitasnya.
            “Nanti ibu minta tolong lagi kamu siapkan untuk materi di pertemuan berikutnya ya. Oh ya, dan tugas-tugas hari ini, tolong kamu bantu koreksi. Tapi ingat koreksi yang benar ya. Dan jangan terlalu pelit lah dalam memberi nilai, nanti ibu yang kena masalah. Okay? Baiklah kalau begitu ibu pergi dulu ya? Gomawo Aera-ya.” Ucapnya sambil mengedipkan satu matanya, dan pergi dari kelas itu.
            Aera bahkan tak sempat untuk mengangguk dan menyanggupi permintaan dosennya itu. Ia tak lagi tersenyum dan bahkan sekarang mulai menggerutui dosennya.
            “Dasar dosen menyebalkan! Kalau semua yang ngerjain asdosnya trus dia ngapain yaelah.” Gerutunya masih sambil membereskan tumpukan-tumpukan kertas. Setelah beres ia pun segera keluar dari kelas itu. Namun ketika ia keluar dari kelas seseorang pria menghadangnya. Seperti memang ia sudah menunggu sejak tadi untuk bertemu dengannya.
            Aera memandang heran ke arah orang itu. Tapi ia terus memandang Aera dengan datar. Tanpa ekspresi.
            “Em, maaf. Saya mau lewat. Permisi.” Aera berusaha mengambil jalan lain untuk melewatinya. Tapi pria itu menghalangi jalannya.
            “Maaf, siapa ya? Apa kita pernah ketemu sebelumnya?” Tanya Aera masih dengan kesopanannya namun mulai sedikit kesal.
            Pria itu menyodorkan sebuah kaleng kopi yang dingin, terlihat kalau ia baru saja mengambilnya dari kulkas. “Buat kamu.” Lalu ia pergi dari situ meninggalkan Aera dengan sejuta tanda tanya.
            “Ap.. “ Aera memandang kaleng kopi itu, dan mencoba untuk mengabaikannya.

            Setelah meletakkan kertas – kertas dan… kaleng kopi itu di lokernya, Aera pun pergi menuju kantin untuk makan siang. Nama lengkapnya Jung Aera. Ia sebenarnya tinggal Gyeonggi tapi kuliah di Seoul sehingga harus menyewa apartemen terdekat sebagai tempat tinggal sementara. Saat ini ia sudah di tahun terakhirnya dan hanya mengurus tugas akhirnya. Namun mengingat ia harus membayar sewa apartemennya ia juga bekerja paruh waktu di beberapa tempat. Ia mau tak mau menjadi asisten dosen karena dosennya  mengancam akan memberikan nilai buruk pada tugas akhirnya.
            “Hai Aera-ya!” sapa seseorang yang tiba-tiba duduk di hadapannya sambil membawa makan siang.
            “Hm.” Jawab Aera singkat tanpa memandang orang itu dan melanjutkan membaca buku sambil sesekali menyuapkan nasi ke mulutnya. Menunya hari ini bulgogi dengan kimci dan satu potong galantin.
            “Pilih salah satu deh, baca buku, makan, apa jadi pacarku.” Ujarnya sambil menurunkan buku yang di pegan Aera. Mau tak mau Aera pun menoleh.
            “Sehun-ah jangan ganggu!”
            “Kamu nih, aku kan pengen ngobrol.”
            “Ya ya ya, mau ngobrol apa deh? Kali ini cewek mana yang kamu PHP in.”
            “Aish, kapan aku PHP in cewek, mereka aja yang baperan.” Ucap Sehun yang merupakan sahabat dekat Aera. Mereka sudah berteman dari kecil dan kebetulan mereka juga sama-sama kuliah disana.
            Aera tertawa mendengar jawaban sahabatnya itu. Ia tahu Sehun bukan lelaki yang suka menyakiti hati perempuan. Dia begitu menyayangi ibunya, sehingga dia tidak pernah sampai hati untuk menyakiti orang lain. Karena saking dekatnya, mereka sering dibilang pacaran. Sampai-sampai pernah ada adik kelas yang menyukai Sehun berani membuat ulah pada Aera. Tentu saja Sehun sangat geram dan sejak saat itu juga ia menjauhi perempuan yang mendekatinya.
            “Oh iya, Sehun-ah.”
            “Hm?” tanya Sehun sambil memakan sup ayamnya.
            ”Tadi, pas aku keluar kelas. Tiba- tiba ada yang ngasih aku kopi. Cowok gitu. Aku gak kenal.”
            Sehun menoleh. “Siapa?”
            “Aku dah bilang gak kenal.”
            “Tumben. Fans mu nambah lagi setelah tahun lalu.”
            “Fans apaan?”
            “Fans psikopat.”
            “Yaelah, gak usah dibahas.”
            Prang!
            Tiba-tiba terdengar suara piring pecah dari arah kejauhan. Sehun dan Aera menoleh bersamaan.
            “Aku udah bilang jangan gangguin aku lagi!!” teriak seorang gadis dari kejauhan, di dekatnya ada seorang lelaki yang tak asing lagi bagi mereka.
            “Tuh yang lagi diomongin nongol. Korbannya siapa lagi deh.” Gerutu Sehun sambil kembali menyuapkan makanan ke mulutnya.
            Aera memperhatikan kedua orang yang sedang berkelahi itu dan melihat sang gadis pergi dari sana sambil menangis. Matanya mengikuti kemana ia pergi, lalu mengikutinya.
            “Aku duluan yah.” Ucap Aera sambil bergegas membereskan buku ke dalam tasnya dan pergi.
            “Ya, Aera! Makananmu belum habis, Jung Aera!” panggil Sehun namun tak dihiraukan olehnya.
            Setelah berlari-lari kecil, Aera pun sampai di dalam kamar mandi. Ia membuka seluruh pintu kamar mandi yang kosong, dan hanya tersisa satu kamar mandi yang pintunya masih tertutup. Terdengar juga dari situ suara tangisan seorang gadis. Aera yakin itu si gadis yang ia cari.

            Menit pun telah berlalu, Aera masih menunggu sang gadis keluar dari kamar mandi. Begitu sang gadis keluar mereka saling bertatap-tatapan. Gadis yang menangis itu mengabaikan Aera dan berjalan keluar, namun terhenti ketika ia memanggilnya.
            “Cowok tadi itu ngapain kamu sampe kamu nangis?” tanya Aera.
            Gadis itu berhenti. “Bukan urusanmu.”
            “Well, ya aku pernah berurusan juga sama orang itu.”
            Gadis itu perlahan berbalik. “Terus? Itu kan urusan kamu dengannya. Aku gak peduli.”
            “Aku bisa bantu.” Aera mendekat.
            “Wait, emang kamu kenal sama aku?”
            “Kita bisa kenalan?”
            “Why do you even care?!”
            “Entahlah. Mungkin karena aku tahu apa yang orang itu bisa perbuat.”
            Gadis itu tak bisa berkata-kata. Ia hanya menunduk.
            “Kamu tahu, dia gak berhak kamu tangisin. Cowok brengsek itu not even deserve you, okay?”
            Gadis itu masih tetap menunduk lalu kembali menangis. Aera memeluknya, dan tangisannya pun pecah.
"He's everything to me..even dia nglakuin hal hal yang nggak masuk di nalar. Aku tetep sayang dia." Gadis ini masih menangis di pelukan Aera.
"Aku nggak tau apa yang udah ngrasukin kamu, tapi dia itu nggak pantes buat kamu. Trust me. Dia bahkan bukan orang baik-baik." Aera berusaha menasehati gadis yang masih saja menangis di hadapannya ini.
"Hey sudahlah jangan nangis terus. Aku belikan minum. Ayo pergi dari sini." Aera menarik lembut tangan gadis yang bahkan dia belum kenal itu pergi dari toilet.
"Ah maafkan aku. Aku malah menangis dipelukanmu hehehe. Kang Yeseul imnida, dari tadi aku juga lupa memperkenalkan diri. Sorry." Akhirnya setelah beberapa saat Yeseul memperkenalkan dirinya pada Aera.
"Gwenchanha, aku tau kamu lagi emosi tadi. Namaku Jung Aera, kamu bisa panggil aku Aera. Oiya, kalau kamu ada masalah sama napeunam itu lagi kamu bisa cerita ke aku." Dan mereka pun mulai bertukaran id kakaotalk.
Belum sempat Yeseul dan Aera sampai ke kantin untuk membeli minum, seorang lelaki dari kejauhan memanggil Yeseul sembari berlarian kecil.
"Oppa wae geurae ?" Yeseul mendekati pria itu.
"Aku nyariin kamu dari tadi, telpon nggak di angkat. Ini kenapa matamu sembab ? Nangis lagi ? Udahlah pulang aja kalo git--"
"Ih lepasin tanganku. Aku mau sama Aera dulu--'
"Loh Aera-ya ? Kamu kok bisa kenal adikku ?" Aera yang masih terdiam di belakang Yeseul kini menampakan dirinya dan tersenyum ramah ke arah pria itu.
"Eh, Park Chanyeol, orenmaniya." Sapa Aera.
"Iya lama banget nggak ketemu kamu. Oiya sorry nggak bisa lama nih aku sama adikku harus pulang dulu--"
"Ya Park Chanyeol! Aku masih mau disini sama Aera." Yeseul keras kepala.
"Wait wait, kalian ini kakak adik ? Tapi kenapa marga kalian beda ? Aku mana bisa tau kalo Yeseul itu adekmu." Kini Aera mulai kebingungan dengan mereka berdua yang tengah adu mulut.
"It's a long story, i'll tell you next time. Aku harus pulang dulu kalo nggak nanti Chanyeol bisa ngamuk. Well, nice to know you Aera." Yeseul dan Chanyeol pun pergi meninggalkan Aera.
Sesaat setelah Yeseul pergi, tiba-tiba saja orang yang sangat tidak asing bagi Aera muncul begitu saja dari belakangnya. Membuat Aera nyaris berteriak.
"Kamu tadi habis sama siapa sih ?"
"Ya Oh Sehun!" gertak Aera sambil memukul punggung Sehun dan yang dikenai pun meringis kesakitan.

Kang Yeseul memang bukan adik kandung Chanyeol. Dia besar di Wina dan baru saja tinggal di Seoul karena perusahaan milik ayahnya yang mengharuskan mereka sekeluarga pindah. Yeseul dan Chanyeol memiliki ibu yang sama namun dengan ayah yang berbeda. Walaupun saudara tiri, Chanyeol tetap menjaga dan menyayangi Yeseul.
Kini mereka tinggal serumah di daerah Cheongdam-dong. Hanya mereka berdua tanpa kedua orang tua mereka, karena orang tua Yeseul mengurus perusahannya di daerah Busan. Akhirnya dengan sedikit percekcokan, Yeseul boleh tinggal di Seoul dengan syarat harus tinggal bersama oppanya.
"Kenapa kamu nangis lagi ?" Chanyeol membuka pembicaraan sesampainya mereka di rumah.
"Cuma cekcok biasa. Namanya juga orang pacaran ya pasti ada berantemnya." Yeseul melemparkan dirinya ke sofa dan menghela nafas.
"Kalian udah terlalu sering berantem nggak jelas. Kalau emang nggak bisa di pertahanin kenapa tetep kekeh sih ?" Chanyeol mulai kesal dengan adiknya yang kini terlihat acuh dengan nasehatnya.
"Geumanhaera..aku nggak mau bahas itu lagi. Biar itu jadi urusan aku."
"Ya Yeseul-ah! Kamu ni keras kepala banget sih!"
"Oppa aku lagi males ribut! Ini bahkan juga bukan urusan oppa, so nggak usah cerewet!" Sangat kesal dengan sikap Chanyeol, gadis ini pergi begitu saja meninggalkan kakaknya yang masih terdiam di sofa.
"Aku gini karena aku sayang kamu Yeseul-ah. Kamu satu satunya keluarga yang aku punya." Namun terlambat, Yeseul sudah pergi meninggalkannya sendiri.

Yeseul berdiri di depan apartement yang tak asing baginya. Ia terlalu takut untuk melangkahkan kakinya memasuki gedung itu. Lama Yeseul menatapnya hingga dia dikejutkan oleh pemandangan yang membuat hatinya hancur.
"Byun Baekhyun...neon..." lirih Yeseul berkata. Ia masih menatap pria itu tanpa berani mendekatinya.
"Kang Yeseul..kamu ngapain disini ?" Sadar dengan keberadaan Yeseul, pria itu kini mendekati Yeseul yang masih terdiam.
"Baekhyun oppa..geuge mwoya ? Oppa..daedab haejweo!" Suara Yeseul bergetar hebat menahan tangisnya pecah. Baekhyun menghela nafas dalam.
Yeseul menundukan wajahnya, tak kuat melihat Baekhyun bersama wanita lain.
"Oppa..dia siapa ? Oppa tadi, tadi itu kalian ngapain ?" Yeseul menatap Baekhyun hampa.
"Okay..Kang Yeseul-ah it's over. Kita udah selesai yaa ? Udah ketawan semua kan ? Aku dan Nam Jangmi emang selingkuh."
"How dare you Byun Baekhyun ?!" Pecah sudah tangisan Yeseul di hadapan pria itu dengan wanita yang masih berdiam di belakang Baekhyun.
Bukannya berusaha meredakan tangis Yeseul, Baekhyun malah hendak pergi meninggalkannya sendiri. Namun dengan sergap tangan Yeseul menarik lengan Baekhyun.
"Oppa kajima..oppa jebaal kajimaa!" Sekuat tenaga Yeseul menahan Baekhyun tapi dengan kasarnya pria itu menepis tangan Yeseul.
"Geumanhaera! Harus berapa kali aku udah nggak mau sama kamu lagi. Paham nggak sih ?!"
            BUK! Tiba-tiba terdengar suara pukulan yang sedikit keras.
"Woy kalo sama cewek jangan main kasar!!" Tanpa di duga seorang pria memukul Baekhyun hingga tersungkur.
"Harus berapa kali aku berurusan sama orang tengil yang nggak bisa menghargai cewek kayak kamu sih ?!" Lagi-lagi pria itu menendang Baekhyun yang masih tergeletak.
Wanita yang bersamanya sudah pasti histeris dan terus meneriaki pria ini hingga orang orang memperhatikan mereka.
"Ayo pergi dari sini." Pria itu menarik tangan Yeseul dan meninggalkan Baekhyun beserta wanita itu.
"Take me off!! Who are you ?"
Pria itu tak memperdulikan Yeseul yang mulai berontak. Ia tetap memaksa gadis ini memasuki mobilnya.
"I'll take you home, you're safe with me." Gadis itu pun luluh dan mengikuti perintah pria ini.



To Be Continue …

Comments

Popular posts from this blog

[FICTIONSTORY] New Zealand is a Good Land (Prolog)

Cerita ini terinspirasi dari acara Amazing F(x), dan nama – nama yang berperan disini mungkin banyak terdapat kesamaan tapi ada juga yang kubikin beda. Jadi maaf ya yang namanya aku pake. Hihihi. Jangan tersinggung please, anggap saja itu orang lain. .-.v PROLOG Banyak sekali grup boyband dan girlband yang sedang berkembang pada saat ini. Tak kalah juga dengan 5 orang gadis yang tinggal di daerah Indonesia, tepatnya di sekitar pulau Jawa, dan lebih menjurus lagi di provinsi DIY, dan tinggal di kota Yogyakarta. ._.v Mereka berlima sudah terbentuk sebagai grup vocal dibawah agensi ternama di Korea. Tetapi karena mereka berlima termasuk trainee Indonesia, jadi mereka diutamakan untuk mempromosikan grup mereka di Indonesia. Mereka juga tinggal dari sebuah dorm yang bisa dibilang cukup besar bagi 5 orang ini untuk berlatih dan sebagainya. Grup ini sudah debut sekitar 3 tahun yang lalu. Nama grup ini adalah Function. Berikut kelima member tersebut.  Cast:

[REVIEW] F(x) - Pink Tape Comeback!!

Yah, seperti yang kalian tahu, F(x) sudah comeback. Setelah perilisan album terakhir mereka "Electric Shock" tahun lalu, akhirnya pada tanggal 29 Juli 2013 mereka kembali dengan album kedua mereka "Pink Tape". Konsep ini sedikit berbeda dengan konsep Electric Shock tahun lalu. Salah satu lagu yang dijadikan single hits di album ini adalah "Rum Pum Pum Pum" atau dalam bahasa Koreanya, "첫 사랑니 (Cheot Sarangni / Wisdom Tooth)". Seperti biasa F(x) mengambil tema tentang cinta di lagu ini. Ya, kalau dari liriknya sih, itu seperti seseorang yang sedang mengalami cinta pertamanya. Pasti ngerasain lah ya yang namanya sakit juga. #curhat. Ya semacam itulah, tapi lagunya bagus, aku suka. Cuman ya buat yang belum pada denger pasti mikir 'Ini lagu apaan sih aneh banget, nggak bentuk?' Yah, aku juga sama seperti itu. Suka banget sama komposer lagu ini. Berani ekstrem. #eaa tapi ya kenyataan namanya juga fans, mau lagunya aneh pun bakal berusaha buat

EXO "XOXO" First Teaser

Annyeong, annyeong... hmmm kemaren tepat tanggal 17 Mei 2013 EXO kembali meluncurkan foto teaser ke dunia maya... (read : twitter, facebook) Mereka mengeluarkan 3 foto teaser.. aku share yah.. Nah ini dia teaser pertamanya.. lucu yah.. entah nanti konsep mereka apa, tapi kalo dilihat dari sini mereka kayak anak sekolahan.. Huaa, mau juga aku kalo disekolah gue ada cowok - cowok kece beginian.. Ohya, bukannya apa - apa, kenapa ya sejak foto - foto teaser keluar tuh yang aku lihat cuma formasi mereka. Maksudku yang duduk didepan or berdiri didepan biasanya yang tingginya nggak tinggi tinggi banget *nahloh kkk~ Ini teaser kedua. EXO - K yeah. Itu lucu banget nggak sih pose mereka. Si Kai lagi kaget soalnya tiba - tiba ada yang motret, si Baekhyun lagi clingak - clinguk cariin tukang nasi goreng yang biasanya lewat udah lewat apa belom eh malah ke poto, si suho bingung mesti gimana mungkin dia pengen kasih tau Baekhyun, "Men, kita lagi pemotretan kenapa lo malah c