Skip to main content

F(x) Koala Part 1


Halo, pembaca. Haha sudah lama banget nggak buka blog ku ini ya. Habis aku bingung juga mau isi apa. Nah karena akhir akhir ini aku keseringan baca ff, dan suka liat acara2 TV show baik Jepang maupun Korea, aku mau nulis dari apa yg aku lihat dan rasakan ya. Kalo ada yg mirip banget ya maaf loh, soalnya sengaja *ups. Cuman aku ganti aja namanya.. haha, gomen. ._.v
Kali ini, ceritanya manusia manusia yg aku sebut disini anggota dari f(x) girlband. Anggep aja mereka orang korea terus keliling dunia buat ngenalin apa itu korea. Dan anggep aja mereka itu girlband oke! *author sadis* ahahah.. Oya, karena ini memakai background org korea aku juga sedikit2 pake bahasa korea ya *yg aku bisa doang :p*
Oke kita mulai yaa..

“Laras. Bisa kita bicara sebentar.” Pinta seorang yg sepertinya mencurigakan :p
“Ne, kenapa ya ? Anda siapa ?” tanya Laras yg terlihat heran.
“Mian (maaf), belum sempat ngenalin. Aku Kwo Nim, aku yang punya acara Koala.” Kata orang yg bernama Kwo Nim itu.
“Kwo-Nim ? ah Koala? acara apa itu ahjussi (paman)?”
“Nanti akan kujelaskan setelah kamu membantuku untuk menemui ke tiga anggotamu yg lain. Oke.”
“Ah, ne ahjussi. Ayo aku antar ke dorm ku.” Ajak Laras.
Mereka pun segera berangkat menuju ke f(x) dorm.

“Ayo, ayo.” Kata Laras kea rah kamera dengan sembunyi – sembunyi supaya tidak ketahuan unnie (panggilan perempuan kepada perempuan yg lebih tua darinya) nya.
Mereka pun langsung menuju ke lantai 3 , tempat dimana f(x) bersarang. Hahahaha -__-
Tok.. tok.. tok..
“siapa ya?” terdengar suara dari dalam apartemen.
Saat Rere, teman Laras, membuka pintu, ia terkejut karena ada kamera di depannya.
“Hallo? Apa ini ? Siapa ini ?” tanya Rere kebingungan.
“Siapa e?” tanya seseorang lagi didalamnya.
“Unnie, sini liat o ke pintu.” Pinta Rere.
Saat itu juga, Nia mengintip sebentar lalu cepat cepat menuju ke kamar masing2 untuk menutup pintu kamar mereka karena berantakan.
Laras hanya duduk diam sambil menatap bingung kedua unnienya itu.
“kenapa ini tiba tiba banget?” tanya Rere yang langsung duduk di sebelah Laras.
“Sebenernya, aku satu satunya yg udah di hubungi, tapi, aku juga gak tau ini acara apa sebenernya…” jelas Laras.
“Dimana Cica ?” tanya Kwo Nim sang PD setia kita :p
Semua saling menatap.
“Dia biasanya nggak disini di jam jam segini.” Kata Nia sambil melihat jam yang menunjuk kea rah 7 PM.
“Dia mungkin lagi disana (?)” kata Rere.
“Kesana ? lagi ? nggak mungkin ah.” Kata Nia membantah.
“Dia lagi di Indo Maret tuh.” Kata Rere.

Beberapa cameramen pun menuju ke suatu Indo Maret di dekat Dorm mereka. Mereka pun masuk untuk menemui si Cica. J Mereka sudah mencari di setiap sudut tetapi masih belum bisa menemukannya. Sampai akhirnya.
“Oh, annyeonghaseyo (hallo).” Sapa Cica yang sedikit terkejut.
“Kamu Cica kan ?” tanya si cameramen.
“Ya, tapi kamu siapa ?” tanya Cica balik.
“Kita dari tim produksi , rencananya mau datengin dorm mu. Kita udah kesana, tapi kamu nggak ada disana.” Jelas PD nim.
“Oh ya, ini aku lagi beli belanjaan sama beberapa makanan untuk kita makan didorm.” Kata Cica.
“Kamu kalo belanja ke supermarket pasti pakai baju seperti ini ya?” tanya cameramen lagi.
“Ya, aku pasti Cuma pakai topi sama kaca mata ini kalau pergi ke supermarket. Hehehe.”
Akhirnya tim produksi tersebut menemani Cica sebentar untuk berbelanja.

At f(x) Dorm…
“Ya, karena kita semua lagi bertamu disini, kenapa gak kalian ajak kita keliling.” Kata PD Nim.
“Oke sip.” Kata Laras semangat.
“Kita mulai dari mana?” tanya Rere.
“Aaa, bentar kita check dulu ya.” Kata Nia malu malu.
Laras pun buru buru masuk ke kamar.
“Kita semua lagi belajar bahasa Cina. Apa semua baik baik aja ? Udah bersih belum ?” tanya Nia memastikan.
“Udah terlalu bersih malahan.” Kata Laras dari dalam.
Akhirnya mereka pun diperbolehkan masuk. Di dalamnya ada kasur bertingkat.
“Disini bagianku.” Kata Nia menunjuk meja dibawah. “Kasurku ini sangat berantakan. Kalo aku buka selimut ini, kalian akan menemukan rahasiaku.” Nia pun naik ke atas, karena ia tidur di kasur bagian atas. “Biar ku kenalkan. Aku membaca sebelum aku tidur.”
Nia pun membuka selimutnya. Lalu ia mengambil sebuah buku kecil.
“Menurut kalian ini apa ?” tanya Nia. “Ini kitab suci ku. Aku selalu baca ini setiap hari. Ini sangat simple. Kitab Suci yg biasanya sangat besar. Tapi aku selalu baca ini setiap hari. Ini dari Mama ku.”
Selama Nia menjelaskan tentang isi kasurnya , Laras malah tidur di bawah, tepat di kasur Rere.
“Kalo ini , ini guling kesukaanku. Bahkan waktu aku masih kecil. Aku pasti tidur memeluk guling Doraemon ini. Aku nggak bisa hidup tanpa ini.” Kata Nia yg langsung turun menuju mejanya. “Aku sangat menyukai buku, aku bisa baca buku sekali seminggu. Ooohh , ini buku bahasa Cinaku. Kalo ini, buku yang menampung segala rahasia dan kenanganku.” Nia mengambil sebuah foto. “Ini fotoku waktu aku sedang makan bersama keluargaku.”
“Aku juga punya sesuatu untuk kutunjukkan.” Kata Rere nggak mau kalah.
“Apa?”
“Gitarku.” Kata Rere sambil mengambil gitar putihnya.
“Waa.. bagusnya. Mainin dong.” Pinta Laras.
“Eeeh, aku nggak bisa mainnya.” Kata Rere. Tapi akhirnya Rere pun memainkan sepotong lagu berjudul romance d’amour. Saat ia lupa beberapa partnya…
“ah, Kamsahamnida (Terimakasih). Hahaha.”
Rere pun meletakkan gitarnya dan kembali ke kasur.
“Ini kasurku. Ini ada beberapa boneka ku. Tapi aku paling nggak bisa tidur kalo nggak ada boneka ini.” Kata Rere sambil mengambil boneka Pororo nya. “Soalnya aku udah punya ini sejak aku masih SD.”
“Sekarang kita ke ruang tengah. Hehe. Tapi kita nggak ada apa apa disini.” Kata Nia.

Di Kulkas…
“Disini ada grafitinya anak anak.” Jelas Nia.
“Kita nulis ini waktu Cica Unnie lagi sakit.” Jelas Rere. “Kalo yang ini punya Nia unnie. Cica unnie yg nulis ini ya.” Jelas Rere sambil menunjuk tulisan tulisan di pintu kulkas. ‘Mari kita semua menjadi sehat dan terus kerjasama f(x).’ Kalo ini dari fansnya f(x).”
“Ah itu aku.” Kata Laras sambil menunjuk gambar kartun dari fansnya.
“Haha, kamu jadi matahari ceritanya.” Kata Rere.
“Nggak ada apa apa nih di kulkas.” Keluh Nia.
“Unnie, ini apa ee?” tanya Laras yg keluar dari sebuah kamar dengan membawa hoollahop besar berwarna biru.
“haha, aku sembunyiin ini. Ini beratnya 3 kg. Kalau kamu pakai ini selama 30 menit, kamu bisa berotot.” Jelas Nia.
“Kamu bisa berapa kali ?” tanya Laras. “Oh pantesan pinggangmu kecil. Hahaha.”
“Haha iya po ? Ini lebih berat dari yang kalian lihat loh.” Kata Nia sambil mencoba memainkan hollahopnya.
Laras pun mengambil alih hollahopnya.
“Wah, berat ya.” Kata Laras.
“Cepet dipakai. 10 kali ya. 1, 2, 3…” kata Nia memulai.
Akhirnya Laras memakainya hingga 10 kali.
“Sini sini, aku mainnya pakai leherku.” Kata Rere sombong.
Setelah dicoba sebentar…
“Nggak mungkin lah. Leherku terlalu rapuh. Hhaha.” Kata Rere menyerah.

Laras pergi ke dapur untuk mengecek makanan yg ada di panic.
“Ree, kesini.” Panggil Laras. “Ayo kita makan ini dulu sebelum Unnie pulang.”
“Hmm, ada masalah nih.” Kata Rere. “Kalo Cica unnie pergi ke sana tuh bisa sampe sekitar 3 jam lamanya. Tapi kita semua belum makan, dan Umma (Ibu) *ibu maksudnya adalah Cica :p* belum masak juga. Dia nggak disini. Kita harus gimaana ? Tolong temuin dia . Oh.” Rere sadar seperti ada seseorang yg datang.
“Oh, Cica unnie udah dateng.” Kata Nia. “Siapa ya ?”
“Ah, unnie! Aku tau itu kamu.” Kata Laras. “Dia pasti bawa makanan.”
Semua terkejut melihat Cica datang.
“Wuaa. Kita kedatangan tamu, ntar aku bikiniN nasi goreng ya.” Kata Cica sambil membawa belanjaannya menuju dapur.
“Unnie apa kamu tahu ?” tanya Rere.
“Aku nggak tahu. Aku bener bener kaget waktu mereka dateng ke supermarket.”
“Wuaa, ada es krim.” Kata Nia.
“Wuaaa yay yay!” teriak Laras girang.
“Ini makanan buat produser Oppa (panggilan untuk perempuan kepada laki laki yg lebih tua) sama buat saudara – saudara.” Jelas Cica. “Yang ini buat kita.”
Mereka pun memakan es krim yang sudah deibeli Cica bersama.
“Wah, enak ee.” Kata Nia.
“Unnie, apa kamu nggak takut pergi ke supermarket sendirian ?” tanya Rere.
“Mereka nanti bisa tahu kamu kan ?” tanya Laras memastikan.
“Hari berikutnya, fotonya pasti udah nyebar di internet.” canda Rere.
“Aku pake kacamata sama topinya aku turunin. Aku lihat sekeliling juga Cuma kayak gini.” Kata Cica sambil mempraktekkan.
“Kamu kenapa lama banget?” tanya Nia sambil melahap es krimnya.
“Kamu tahu kalo aku beli baju, aku Cuma beli baju. Tapi waktu aku pergi ke toko, aku mesti jadi kayak ‘aku harus beli yang ini atau yg itu’ seperti itulah. Hahaa.” Jelas Cica.
“Kamu emang kayak Umma beneran.” Kata Nia.
“Waktu buat masak ?” kata Rere.
“Apa kamu laper ?” tanya Cica memastikan.
“Ya, kita nunggu dah lama banget.” Kata Rere.
“Oke aku masak in ya.” Kata Cica.
“Aku bantuin!” kata Laras.
“Aku nyiapin bahannya aja. Hahaha.” Kata Rere.
“Aku yang beresin abis kita makan.” Kata Nia.

Pertama – tama, Cica dan Laras membersihkan tangan mereka dengan air di wastafel.
Tapi tiba – tiba Laras mengambil sesendok terakhir es krim yg ukurannya lumayan besar. Karena Laras sudah kenyang, ia menyerahkannya ke Nia unnie. Dengan bantuan Cica juga. Hahaha. Tapi Nia berhasil menolak dan malah menyerang Cica. Akhirnya Cica menjilatnya sedikit. Laras mengarahkannya ke Nia lagi, dan Nia pun menjilat juga. Setelah Nia sasaran berikutnya adalah Rere. Tapi dia hanya menjilatnya sedikit. Laras sedikit menyerah.
“Makan! Makan! Makan!” seru Rere.
“Aaaaaa, aaa, aaaa.” Rengek Laras seperti biasanya. Tapi akhirnya ia mendapat ide, untuk memberikannya ke cameramen yg ada di depannya.
“aa ayo, dimakan yaa.” Paksa Laras dan Rere. Awalnya si cameramen tidak mau, tapi apa boleh buat, akhirnya ia tetap memakan es krim yg diberikannya.
“Kyaaaa~ ~ ~” semua anak berteriak. -__-
“Ini bersihin mulut cameramennya.” Perintah Cica Umma.
Rere pun berbaik hati untuk membersihkan mulut cameramen yg belepotan. Pasti mimpi indah ntar si cameramen itu. ^o^
“Cepet, terus bersihin.” Perintah Cica.
Laras mengambil keranjang sampah kecil dan memasukkan beberapa sampah ke dalamnya. Rere membersihkan meja makan di depannya. Setelah selesai, Laras ikut membantu memasak. Setelah bahan siap, Cica umma pun menggorengnya.
“Mmm.. not bad.” Kata Laras sambil mencicipi. “Unnie tuh pasti selalu bangun pagi dan menyiapkan sarapan buat kita semua.”
“Itu soalnya mereka, ga pernah bisa bangun pagi.” Omel Cica.
Akhirnya, nasi goreng pun sudah jadi.
“Yeaaayy, udah jadi.” Seru ketiga manusia yang tadi kelaparan.
“Makasih makanannya!” seru Laras sambil mengambil sesendok nasi.
“Makan yg kenyang ya!” tambah Cica.
Tapi sebelumnya, mereka berdoa dulu.
“Selamat makan.” Kata Nia dan Rere menyusul.
Semua nya menikmati makanan dengan lezat.
“PD-nim, ini acara tentang apa sih ?” tanya Cica memulai pembicaraan.
“Kita akan pergi berkeliling dengan kalian.” Kata PD. “Kita akan berjalan – jalan dan ketemu orang2 untuk mengenalkan Korea ke seluruh dunia. Adakah tempat yg pengen kalian datengin ?”
“Iya. Mongolia.” Jawab Nia.
“Mmm, Eropa.” Kata laras.
“Aku pengen ke Perancis.” Kata Cica.
“Australia! Banyak music klasik disana. Kita bisa belajar banyak disana. Inggris juga. Banyak jalan2 untuk perform disana.” Kata Nia semangat. “Apa kita bener bener bisa kesana ?”
“Iya dong.” Jawab PD santai.
“Kemana pun yg kita mau?” Nia memastikan.
“Ya. Kita sudah menyiapkan 5 negara untuk kalian kunjungi.”
“Haaahh?! Waoww!” mereka semua terkejut terutama Cica dan Nia.

“Kalian rencananya mau ngapain kalo keliling dunia nanti?” tanya PD.
“Shopping!” seru Rere
“Aku pengen makan, makanan yg terkenal disana.” Kata Cica.
“Aku pengen pergi ke laut.” Kata Laras sambil asik makan.
“Iya, ke pantai yang lautnya sangaat biru. Aku pengen ngeliat langitnya. Katanya langit di tempat tempat lain itu sangat indah dan kalau malam kamu bisa melihat banyak bintang. Aku denger rasanya kayak langit tuh lebih besar gitu lho.” Kata Nia semangat.
“Sama aja kalo kamu pergi ke country, kamu bisa melihat semua bintang. Tapi di tempat lain emang rasanya beda sih.” Sambung Laras.
“Waktu aku pertama kali datang kesini dari China, aku kaget soalnya semua hampir sama, terasa beda karena ini adalah Negara Asing.” Cerita Cica.
“Apa sekarang rasanya masih kayak gitu?” tanya Nia.
“Oh, nggak saat – saat itu udah lewat.” Kata Cica sambil kembali makan.
“Kita harus pake bahasa apa kalau kita nggak tahu bahasa sana ?” tanya Laras.
“Body language.” Jawab Nia.
“Bahasa inggris kan bahasa international, jadi kita bisa pakai itu.” Sambung Laras lagi.
“Itu benar, kita kan punya kamu. Kita percaya sama kamu.” Kata Nia kearah Laras.
“Kenapa nggak percaya sama aku? Aku jago lho body language nya.” Kata Rere yg sedari tadi sibuk makan.

Sebenarnya Negara pertama yang akan mereka akan kunjungi adalah…. Los Angeles! ^o^

“Apa yang akan kalian lakukan di LA ?” tanya PD.
“LA ?” tanya Nia terkejut.
“Disneyland.” Sambung Rere lagi.
“Aku pengen pergi ke Inn and Out.” Kata Nia.
“Apa itu Inn and Out ?” tanya PD.
“Itu tempat yang menjual burger paling terkenal di sekitar Pantai Selatan.” Jelas Laras. “Disana sangat enak dan murah. Aku pengen ngajak anak – anak ini kesana.”
“Apa kamu mau traktir aku?” tanya Rere.
“Ya! Disana bener – bener sangat enak.” Tambah Laras lagi.
“Nah kalau kamu pengen kemana , Ras?” tanya PD.
“Kalau aku, pengen ke Disneyland sama Unniversal Studio.” Jawab Laras. “Disana ada movie sets, sci fi movie, dan mereka juga pake stunts gitu. Aku pengen deh main film disana. Bahkan udah jadi film dengan kamera – kamera seperti ini.”
Unnie – unnienya terlihat senang dan kagum mendengar cerita Laras.
“Kita nanti bisa jadi aktris hollywood disana.” Tambah Laras.
“wah, kayaknya jadi artis Hollywood nggak susah amat ya.” Kata Rere.
Mereka pun mengangguk setuju.
“Gini! Kita ngirim video ke beberapa tempat di US.” Usul Laras.
“Itu ide yg bagus.” Kata Nia yang langsung ber hi-five dgn Laras. “Kamu pintar ya Laras.”
“Itu yang mereka bilang.” Kata Laras.
Cica langsung down mendengar dongsaeng (adik) nya berkata seperti itu.
“Ah, aku pengen makan mangga, kalau udah sampe disana nanti.” Kata Laras semangat.
“Mangga?” tanya Rere heran.
“Kamu mau makan mangga di US juga?” tanya Nia.
“Mangga itu sangat mahal disini. Aku lihat mangga di Departemen Store itu lebih dari 20 dollar.” Kata Laras.
“Hah?! Buat satu doang?!” tanya Nia terkejut.
“Ya. Jadinya 99 sen di US.” Sambung Laras.
“Itu kenapa aku beliin banyak mangga dan papaya minggu lalu.” Kata Cica.
Hahahhaha…
“Enak kok.” Kata Rere.
“Oh, aku nyobain satu juga kemarin.” Sambung Nia.
“Kalo kita bawa Cica unnie ke supermarket di US, dia nggak tahu apa yang akan dia lakukan.” Kata Laras.
Belum – belum Cica udah ngayal.
“Kan besar banget tuh di US.”
“Iya yaaa! Waaahh !” seru Cica yang langsung membayangkan dirinya sudah di sana.
“Nanti kalau aku udah sampai di US, aku pengen nge dance sama wanita kulit hitam.” Kata Nia.
“Ya, mereka akan mengalahkanmu disana.” Kata Cica.
“Pertama, kulitmu kan udah item, dan orang orang disana juga tinggi.” Kata Cica.
“iyaa, aku pasti jd crumping disana.” Kata Nia.
“Unnie , pake baju putih aja, biar kita bisa nemuin kamu.” Ejek Laras. :p
Nia langsung down mendengar ucapan Laras. Laras emang dari tadi bikin orang down ya -__-
“Aku mau main gitar di jalan nanti.” Kata Rere.
“Benarkah? Kalau gitu kamu mending latian deh.” Kata Nia.
“Aku nanti bawain ini.” Kata cica sambil mengambil mug kosong didepannya. “Nanti dia main gitar, trus kamu yang nari disebelahnya dia. Ntar aku yang ngumpulin uang pake ini.”
“Unnie, ayo kita coba sekarang.” Kata Nia sambil mengambilkan tempat sampah kecil yg ada di sebelah Nia.
Mereka pun melakukan apa yang menjadi tugas mereka. Hahaha.
“Ayo kita mulai trend disana. Kita pakai topi ini ya. Katanya ini terkenal.” Kata Nia.
“Itu malah jadi lucu kalau kamu yang pake.” Kata Laras.
Nia malah narsis di depan kamera.
“Itu lebih bagus kalau dipake sama laki laki.” Kata Cica.
“Manager oppa kita ?” tanya Nia.
“Bukan. Hahhah.. hahahaha..” Cica malah tertawa terbahak bahak dan anggota yg lain tak tahu sebabnya.
“Weh, Cic, kamu kenapaa e?” tanya Nia heran.
“Kalo cowok jelek pake topi itu.” Jawab Cica.
*hening*
Hahahha…
“Tapi disana banyak banget yang pengen kita lakukan!” seru Nia.
“Mending kita tulis aja sekarang, daripada nanti lupa.” Kata Cica.
“Oya bener bener.” Kata ketiga yang lain.
“Kita sudah menyiapkan sesuatu.” Kata PD.
Tiba tiba ada sesuatu dibelakang Cica, dan mereka pun terkejut. Setelah dibuka itu ternyata sebuah papan tulis dengan hiasan hiasan lucu di setiap pinggirnya.
“Oke, barang2 apa yang akan kita bawa buat ke LA nanti ?” tanya Nia.
“Pakaian, peralatan mandi.” Jawab Cica.
“Aku butuh buku Bahasa Cina ku dan buku lain juga.” Kata Nia.
“Tapi kita pergi US…” kata Laras.
“Pernerbangannya berapa lama ?” tanya Cica. “11 setengah jam ?”
“Aku nggak bisa berangkat sama kalian.” Sesal Laras.
“Kenapa?” tanya Nia.
“Aku film in sitcom nih.” Jawab Laras.
“Yaaaahh…” kata Nia.
Tapi laras mengabaikannya dengan mengeluarkan biji duku yg ia makan.
“Hey, kenapa kamu memuntahkan biji itu saat kakakmu ini sedang bicara? -_-“ tanya Nia.
Hahahaha…
“Apa LA sedang hangat sekarang?” tanya Nia.
“Lagi hangat sekarang. Disana bahkan nggak dingin waktu musim hujan.” Kata Laras.
“Ayo shopping dulu sebelum kita pergi.” Kata Rere.
“Kita harus dong, sebelum ke airport, pasti banyak foto foto menyebar nantinya.” Kata Nia.

AKhirnya keesokan paginya mereka berbelanja dulu.
“Laras, kamu nggak boleh lebih tinggi dari aku ya nanti.” Kata Rere bercanda.
“Kenapa?” tanya Laras.
“Tinggimu itu udah pas banget buat meletakkan tanganku di pundakmu, hahaha.” Kata Rere.
“Hehehe, iyaiya.” Kata Laras.
“woo, Unnie ada sale.” Kata Nia.
“Ayo masuk sini.” Kata Cica.
Mereka pun akhirnya pergi berbelanja baju masing masing.
“Ini cocok nih buat kamu.” Kata Cica memilihkan baju ke Nia.
“Apa ini ?” tanya Nia.
“Waah, sepatunya lucu. Apa ini dijual ?” tanya Laras -_- *sigh* “Semuanya jadi kelihatan bagus karena aku jarang shopping akhir – akhir ini. Aku harus gimana dong?”
“Haaaahh, unnie kamu harus pake ini waktu ke LA.” Kata Nia sambil mengambilkan tas coklat besar.
“Bagus po?” tanya Cica. Ia pun menuju kaca. “Eh, lucu ya. LA aku dataaang!”
“Ayo kita ambil satu baju yang mau kita pakai di LA, abis itu kita coba satu satu yaa.” Kata Nia.
Mereka pun segera berburu pakaian apa yg akan mereka pakai saat di LA. Setelah selsai memilih, mereka pun bertemu di depan pintu kamar ganti.
“Waa, cantik tuh punyamu.” Puji Cica.
“Punyaku semuanya hitam. Pakaianku dan high heelsku. Dan ini adalah accessories nya.” Kata Nia sambil menjelaskan barang – barang yg ia beli.
“Aku simple aja sih. Blouse putih panjang sama celana jeans aja.” Jelas Cica.
“Kalo aku pake dress lengan panjang ini. Dan kalo nanti panas, aku lepas aja cardigan ku.” Jelas Rere.
“Cocok kok ree.” Kata Nia.
“Ah, jincca yo (benarkah).”
“Kalau dressku punya banyak lubang hahaha. Banyak spots nya gitu. Sama aku juga pake heels item ini.” Jelas Laras.
“Bagus kok, cocok buat kamu.” Kata Nia lagi.

Selanjutnya mereka memasuki tempat pernak pernik.
“Ah, aku suka tempat – tempat kayak gini.” Kata Nia.
“Beliin sesuatu dong buat aku.” Kata Rere.
“Ah, aku butuh tumbler.” Kata Laras. “Apa kamu mau membelikan satu buat aku?” tanya Laras kea rah kamera.
Rere yang mendengar usul Laras pun ikut – ikut an.
“Eh, aku juga ya.” Kata Rere.
“Eh, bentar, bentar, bentar!” seru Nia. “Apa kamu bisa beliin aku ini satu juga.” Pinta Nia.
“Nggak bisa! Aku udah cari ini dari lama.” Seru Laras yang mulai ngambek.
“Bentar to, dengerin aku. Ada sebuah pasangan. Waktu mereka ngelihat aku, mereka pengen membawa aku…” kata Rere yang langsung diabaikan kakak2nya.
“Aku udah cari pengharum aroma ini selama 2 tahun.” Kata Nia.
Rere, Nia dan Cica mencoba merebut hati si cameramen. Laras hanya bingung melihat sikap unnie unnie nya itu.
“Ah, PD nim, sahabatku di China ada yang udah bertunangan dan aku pengen ngasih hadiah ini ke dia.” Kata Cica.
“PD nim, mereka adalah pasangan.” Kata Rere.
Dibelakang mereka ternyata Laras usil, hahaa.
“Gini, aku bakal beliin, buat member yg mintanya paling lucu.” Seru PDnim.
“aaa, ne, oke deh!” kata Nia.
“Dimulai dari yang paling tua.” Kata Rere.

3..2…1… Start!
Cica memasang muka paling imutnya. “PD nim… Beliin ini buat aku please. Kamu mau beliin buat aku kan? Pleaasee.” Pinta Cica dengan suara manja.
Nia peserta kedua. “PD nim… Aku bener bener pengen ini. Beliin satu buat aku.” Kata Nia.
Dibelakangnya Rere dan Laras tertawa geli melihat kelakuan kakak2 mereka.
“PD nim! Beliin ini buat aku! Beliin ini buat aku!”kata Rere melompat lompat karena kehabisan kata – kata.
“PD nim! Beliin ini dong buat aku! Pleasee! Mnnnn… Aaaiiinnn…!” kata laras sambil menunjukkan wajah imutnya >.<
“Ini baru pertama kalinya aku kayak gini di depan orang2.” Kata Nia diikuti tawa yg lainnya.
Dan ternyata pemenangnya adalah….
“CICA!”
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~ ~ ~” seru Cica sambil teriak.
“Ah, udah lah, ayo pergi!” kata Nia kecewa.
“Aahh, aku sangat berterimakasih!” kata Cica ke kamera.
“Udah , udah ayo pulang.” Geret Nia.

Mereka pun berjalan pulang dan akhirnya berhenti di suatu restoran.
“Eh Spicy Rice Cakes.” Kata Cica.
“Aku laper.” Kata Rere.
“Aku pusing.” Kata Laras.
“Kita mau Busan fish cakes , goreng2an, soondae sama Spicy Rice Cakes.” Kata Nia memesan makanan.
“Aku jadiin satu semuanya?” kata penjual.
“Ya.”
“Nggak. Nggak, dipisahin aja.” Kata Laras.
Setelah beberapa menit kemudian.
“Makasih untuk makanannya.” Kata Cica sambil menerima makanan tersebut.
“Huh. PD yang bayarin ya. Itu balas dendamku.” Kata Laras.
Akhirnya mereka makan bersama.
“Fish Cakes emang enaak.” Kata Nia.
“Mmmm! Busan Cakes! Enak lho! Coba aja!” seru Rere.

Di dorm f(x) malamnya. Mereka berempat sedang latihan dance single terbaru mereka NU ABO. Kebetulan mereka juga akan pentas di LA, bersama anak anak SM Entertainment lainnya.
“Apa kita akan baik baik di LA?” tanya Nia.
“Pasti.” Kata Cica yg terlihat ngos – ngosan.
“Apa panggungnya disana gede ?”
“Aku denger katanya , agak susah buat perform disana gitu.” Kata Laras.
“Well, kita harus bisa di LA.” Kata Nia menyemangati.
“Habis itu, kita bisa jadi kayak BoA (senior mereka) terus dan masuk ke US.” Kata Cica.
“Kita sukses di Asia dulu.” Kata Nia.
“Oh yeah! Nanti aja… nanti ajaa..” kata Cica edan. -_-
“Kita akan ketemu kalian di LA.” Kata Laras.
“Kita akan tunjukin kerjakeras kita di LA!” seru Nia. “Mohon bantuannya ya! Oh ya, tunggu kita di bandara ya.”
“Aaahh kalian ihh..” sesal Laras karena dia tidak ikut berangkat bersama mereka.

Malamnya di mobil.
“Anak anak, karena kita bentar lagi mau berangkat ke LA, ayo kita tulis sesuatu dulu, sebelum kita lupa.” Kata Cica.
“Ni che hao.” Kata Nia dalam bahasa Cina.
“Nanti kalau kalian ke Cina, harus ngomong pake bahasa Cina lho ya.” Pinta Cica. “Kita pergi ke LA.”
“Aa, kita mau ke LA.” Kata Nia senang.
“So we’re gonna to the beach and…” kata Laras.
“Oh, I like beach!” seru Cica tiba tiba.
“Right? You should speak in English if you’re going to go to LA.” Kata Laras.
Nia hanya bisa memanyunkan bibirnya saat Laras berbicara. :D
“Party! Party!” kata Rere tiba – tiba.
Nia mengarahkan wajahnya ke kamera lalu pura pura mengejek Laras. Tapi saat Laras menoleh ke arahnya, Nia hanya tersenyum lalu mengecup puncak kepalanya. Haha.
“Apa nama tempat bermain itu?” tanya Cica.
“Ah, aku Cuma nulis satu.” Kata Nia.
“Oke. Pen! Peenn! PEEENNNN!!” teriak Cica.
“Ketemu sama bintang Hollywood, dan dinner.” Kata Laras.
“Ketemu sama bintang Hollywood, dan dinner! Ayo pergi ke tempat bermain bareng – bareng~” kata Cica.
“Kamu pengen pergi sama siapa?” tanya Laras.
“Aku? Mm, Brad Pitt.” Kata Cica.
“Aku. Nick Jonas sama Johnny Depp.” Kata Laras.
“waaa…” seru Nia.
“Oh! Aku juga pengen sama Johnny Depp!” kata Cica lagi.
“Oh ya, Orlando Bloom.” Tambah Laras lagi.
“Uwaaa.” Tiba – tiba Cica membayangkan Orlando Bloom. Lupa apa ya, dia punya pacar -_-

Di dorm f(x) ^o^..
“Nah, siapa yg nulis pake bahasa inggris ?” tanya Cica.
“eehehehe…” kata Nia yg langsung menunjuk kea rah Rere.
“Uoooaaahahaha.” Kata Rere.
Kriingg… kringg…
“Oh, siapa ya itu?” tanya Cica sambil berdiri. “Hello! Hallo. Ini siapa ya ?”
“Aku pengen belajar street performing di LA.” Kata Nia.
Tapi Nia diabaikan oleh semuanyaaaa -____-“ Lalu Cica segera menuju pintu, karena ada yang mengetuk pintu.
“Apa itu ?” tanya Cica.
Ternyata ada kiriman kotak besar.
“Waah, beratnya.” Kata Rere.
“Wah ini, Pandu Appa(Ayah). Pandu Appa!” seru Nia.
Cica langsung memeluk kotak besar itu. “Hahaha. Nggak mungkin lah, ini terlalu ringan.”
“Ayo dibuka.” Kata Laras.
“Eh, apa ada yg ngerjain kita?” tanya Cica curiga. “Mungkin aja ada serangga yg keluar.”
Waktu buka bungkusnya, Laras udah teriak – teriak nggak jelas. Dan diikuti unnie – unnienya yg lain. Ternyata hadiah itu berisi koper.
“Aku pengen warna itu.” Seru Rere.
“Ambil gunting.” Kata Nia.
Rere shock dan tidak terima karena Cica membuka kotaknya itu dengan paksa.
“Ayo kita buka punya kita pelan – pelan.” Kata Nia.
“Ini yang pink.” Kata Rere.
“Yang merah bagus! Aku mau yang merah unnie.” Pinta Laras.
“Aaa, aku mau yang merah aja, katanya kamu suka pink.” Kata Cica berebutan dengan Rere.
“Nggak, aku nggak mau.” Kata Rere.
Laras dengan cepat mengambil koper berwarna biru sebelum kehabisan.
“Unnie, muah, muah.” Rayu Rere, ke Cica.
Akhirnya Cica mengalah dan Rere mendapat koper merah yang dia mau.
“Yang pink bagus juga kok.” Kata Nia. “Ayo masukin semuanya bareng – bareng.”
Tapi Cica menemukan sesuatu di dalam koper kuning miliknya.
“Oh? Apa ini ?” tanya Cica.
“Weh, ada kartu ucapannya. Dari Pandu Appa kah ??” Nia penasaran.
Cica mulai membaca. “Untuk f(x). Dalam rangka membantu anak member karena kalian akan pergi ke dunia luar. Dari mr Long Legs.”
“Siapa itu Mr. Long Legs?” Rere bertanya – tanya.
“Siapapun itu, tapi dia udah berbaik hati memberikan kita barang – barang ini.” Kata Nia.
“Apa dia menyukai kita?” tanya Rere.
“Pertama, apa artinya ‘Long Legs’?” tanya Cica.
“Orang yg punya kaki yg sangat panjang.” Jawab Rere.
“Itu mungkin artinya dia tinggi dengan kakinya yang panjang.” Kata Luna.
“Apa itu kamu?!” tuduh Laras ke cameramen .
“Bukan kaki ku kan pendek.”
“Apa mbak script writernya?” tanya Nia.
“Dia cowok kok.” Kata Laras.
“terus siapa dong?” kata Cica.
Semua member saling bertanya – tanya siapa itu Mr. Long Legs.
Siapa yaaaa??? :o 


TBC…

Gimana kelanjutan cerita mereka berempat nanti ??? Tunggu episode selanjutnya yaa J

Comments

Popular posts from this blog

[FICTIONSTORY] New Zealand is a Good Land (Prolog)

Cerita ini terinspirasi dari acara Amazing F(x), dan nama – nama yang berperan disini mungkin banyak terdapat kesamaan tapi ada juga yang kubikin beda. Jadi maaf ya yang namanya aku pake. Hihihi. Jangan tersinggung please, anggap saja itu orang lain. .-.v PROLOG Banyak sekali grup boyband dan girlband yang sedang berkembang pada saat ini. Tak kalah juga dengan 5 orang gadis yang tinggal di daerah Indonesia, tepatnya di sekitar pulau Jawa, dan lebih menjurus lagi di provinsi DIY, dan tinggal di kota Yogyakarta. ._.v Mereka berlima sudah terbentuk sebagai grup vocal dibawah agensi ternama di Korea. Tetapi karena mereka berlima termasuk trainee Indonesia, jadi mereka diutamakan untuk mempromosikan grup mereka di Indonesia. Mereka juga tinggal dari sebuah dorm yang bisa dibilang cukup besar bagi 5 orang ini untuk berlatih dan sebagainya. Grup ini sudah debut sekitar 3 tahun yang lalu. Nama grup ini adalah Function. Berikut kelima member tersebut.  Cast:

[REVIEW] F(x) - Pink Tape Comeback!!

Yah, seperti yang kalian tahu, F(x) sudah comeback. Setelah perilisan album terakhir mereka "Electric Shock" tahun lalu, akhirnya pada tanggal 29 Juli 2013 mereka kembali dengan album kedua mereka "Pink Tape". Konsep ini sedikit berbeda dengan konsep Electric Shock tahun lalu. Salah satu lagu yang dijadikan single hits di album ini adalah "Rum Pum Pum Pum" atau dalam bahasa Koreanya, "첫 사랑니 (Cheot Sarangni / Wisdom Tooth)". Seperti biasa F(x) mengambil tema tentang cinta di lagu ini. Ya, kalau dari liriknya sih, itu seperti seseorang yang sedang mengalami cinta pertamanya. Pasti ngerasain lah ya yang namanya sakit juga. #curhat. Ya semacam itulah, tapi lagunya bagus, aku suka. Cuman ya buat yang belum pada denger pasti mikir 'Ini lagu apaan sih aneh banget, nggak bentuk?' Yah, aku juga sama seperti itu. Suka banget sama komposer lagu ini. Berani ekstrem. #eaa tapi ya kenyataan namanya juga fans, mau lagunya aneh pun bakal berusaha buat

EXO "XOXO" First Teaser

Annyeong, annyeong... hmmm kemaren tepat tanggal 17 Mei 2013 EXO kembali meluncurkan foto teaser ke dunia maya... (read : twitter, facebook) Mereka mengeluarkan 3 foto teaser.. aku share yah.. Nah ini dia teaser pertamanya.. lucu yah.. entah nanti konsep mereka apa, tapi kalo dilihat dari sini mereka kayak anak sekolahan.. Huaa, mau juga aku kalo disekolah gue ada cowok - cowok kece beginian.. Ohya, bukannya apa - apa, kenapa ya sejak foto - foto teaser keluar tuh yang aku lihat cuma formasi mereka. Maksudku yang duduk didepan or berdiri didepan biasanya yang tingginya nggak tinggi tinggi banget *nahloh kkk~ Ini teaser kedua. EXO - K yeah. Itu lucu banget nggak sih pose mereka. Si Kai lagi kaget soalnya tiba - tiba ada yang motret, si Baekhyun lagi clingak - clinguk cariin tukang nasi goreng yang biasanya lewat udah lewat apa belom eh malah ke poto, si suho bingung mesti gimana mungkin dia pengen kasih tau Baekhyun, "Men, kita lagi pemotretan kenapa lo malah c