Skip to main content

Kimi wa Boku no Everything (You're Everything to Me)


Author : Felecia Laras 

Main Cast : Krystal f(x), Taemin (SHINee)

Support Cast : Beberapa member SME, mungkin paling banyak SHINee dan F(x)

Rating : PG-15

Summary : Krystal seorang gadis yang mempunyai masa lalu yang cukup buruk bertemu dengan Taemin yang ternyata mengalami hal yang sama dengan Krystal. Akankah mereka bersatu ?

Maaf ya ini FF pertamaku yg baru aku publish, gak tau nanti ceritanya jelek apa gimana, hehe.. selamat membaca o:)





Krystal P.O.V

Akhirnya aku memulai hidup baruku di Kampus ini. Tempat ini biasa disebut orang – orang dengan sebutan Institut Seni Korea. Sebenarnya sudah satu semester aku mulai masuk ke kampus ini. Aku mengambil Jurusan Musik, Piano. Sebelumnya aku juga bersekolah musik di salah satu sekolah ternama di Jepang. Sudah impianku untuk bersekolah di kampus ini sejak kecil. Bahagia sekali rasanya, akhirnya bisa merasakan kuliah disini.
Oh, ya. Namaku Krystal. Jung Krystal. Saat ini aku sedang berada di ruang praktekku, ruang piano. Letaknya di lantai tiga paling pojok kanan. Yah, aku biasa latihan disini sendiri, karena biasanya temanku yang lain langsung pulang karena kebanyakan dari mereka belum mendapatkan guru praktek.
~mina ga ura ya mu~kanpeki na special lady~dare yo ri mou kitto~shiawase to~
Nada dering handphone ku berbunyi. ‘Ah, nugu?’ batinku. Akhirnya aku meraih handphone yang masih berada di dalam tasku. Setelah melihat nama yang tertera di layar itu, aku segera mengangkatnya.
“Yeoboseyo.” Ucapku kepada orang di seberang.
“Ya, Krystal-ah, kau dimana ?” tanya orang itu, dia adalah sahabatku, Sulli.
“Um, Sulli-ya, aku sedang di ruang praktekku seperti biasa. Kenapa?”
“Nggak, sepertinya, barangku ada yang tertinggal di ruang praktek biola ku. Kau mau tidak mengambilkannya untukku?” Pinta Sulli manja seperti biasa.
“Mmm, kau berani bayar aku berapa untuk melakukannya?” candaku.
“Aish, kau ini ya. Iya, iya. Aku bakal traktir kau makan untuk malam nanti.”
Ya aku dan dia juga tinggal satu apartemen. Kita berdua juga sama – sama pernah bersekolah di Jepang. Dan beruntungnya kita bisa diterima di kampus ini.
“Haha, jincca? Baiklah nanti akan kuambilkan. Memangnya apa ?”
“Mmm, standpartku dan beberapa part untuk kumainkan besok pagi. Besok aku sudha harus bertemu guruku kata sunbaeku tadi. Ckck.”
“Oh, baiklah, nanti akan kuambilkan. By the way, where are you, Sulli?”
“Ohh, aku lagi kencan nih sama Minho. Ehehehe.” Sulli tertawa polos.
“Aahh, kau ini, hanya membuatku iri saja.” Kataku sambil memanyunkan bibir yang tidak bisa dilihat oleh Sulli. Minho dan Sulli memang sudah berpacaran sejak mereka kelas 2 SMA. Mereka sangat cocok sekali, apalagi waktu itu potongan rambut Sulli masih berbentuk seperti laki – laki. Entah kenapa Sulli melakukan itu, alasannya karena ia ingin lebih mengerti Minho sampai sampai menyelinap di asrama laki laki. Sekolah music ku dulu memang menyediakan asrama juga. Dan kebetulan Minho tinggal di asrama itu. Minho adalah salah satu anak tiup dengan instrument trombone. Dia sangat tinggi dan wajahnya sangat berkharisma. Ku akui dia memang sangat tampan, dan baik, beruntung sekali Sulli memilikinya.
“Mmm, Krystal-ah, jangan sedih begitu. Kau kan tahu aku sudah bersama Minho sejak SMA dulu. Dan kebetulan juga dia ikut masuk ke sekolah yang sama dengan kita. Lagi pula aku masih tetap ingat denganmu kan, Krystal sayang?” ucap sahabatku itu panjang lebar.
“Ne, ne Sulli, aku mengerti. Oke aku mau latihan dulu ya. Salam ya untuk Minho, oke.” Kataku menyudahi pembicaraan ini.
“Ne, kamsahamnida Krystal-ah.”
“Ne…”

Setelah selesai menelepon, aku pun kembali memainkan sebuah lagu memakai piano itu. Aku memainkan salah satu lagu karya Claude Debussy, yaitu Arabesque no. 1. Aku sangat menyukai lagu itu, lagu yang sangat membuat hatiku tenang. Semenjak kejadian itu. Aissshh, sudahlah, aku harus, melupakannya. Aku tidak ingin mengingatnya lagi.

Flashback….

“Ternyata kamu selama ini kayak gini ya, Yesung-ah!” ucapku penuh emosi.
“Dengarkan aku dulu Krystal, kamu salah paham.” Kata namja bernama Yesung itu membela diri.
“Salah paham?! Aku bahkan lihat sendiri dengan kedua mata kepalaku, kau sedang berpelukan dengan Park Ji Yeon mantanmu itu kan?!”
“Krystal…”
“Yesung-ah kenapa kau tega melakukannya padaku? Apa salahku begitu besar padamu sehingga kau melakukan semua ini padaku.” Kataku dengan mata yang sudah berkaca – kaca.
“Sudah ku bilang kau salah paham, aku tidak ada hubungan apa – apa lagi dengan Ji Yeon. Dia hanya sedang menangis dan membutuhkan seseorang untuk tempatnya menangis.”
“Ah, jincca yo? Ne, kalau begitu, kau kembali saja padanya. Jadilah seseorang yang menjadi tempat dimana dia bisa menangis. Sepertinya kalian memang masih saling mencintai Yesung-ah. Baiklah aku mengerti. Aku memang sudah menduganya sejak sikapmu mulai berubah padaku. Putuskan saja aku.” Kata ku menunduk. Kelopak mataku sudah tak sanggup membendung air mata yg sedari ku tahan karena rasa sakit ini.
“Berubah? Berubah bagaimana? Itu semua pasti hanya perasaanmu saja Krystal-ah. Kenapa kau memutuskan semua ini sepihak. Aku masih mencintaimu.” Pinta Yesung sambil menggenggam tangan Krystal erat.
“Aku tidak memutuskan sepihak Yesung-ah. Aku yang memintamu memutuskan ku dan aku mau, jadi scara logika kita sama – sama setuju kan?”
”Mungkin secara logika iya, tapi secara hati tidak Krystal-ah.” Yesung masih memohon.
“Sudahlah Yesung-ah, aku lelah dengan semua hal ini. Kalau kau memang masih menyayangi dia. Kembalilah padanya. Aku tak apa.” Kataku sambil mulai meredam emosiku dan sedikit memaksakan senyum. Walau dalam hatiku sebenarnya sangat, sangat sakit.
“Mianhae Krystal. Aku janji tidak akan mengulanginya semuanya lagi.”
“Hmm… aku tidak bisa mempercayai mu lagi Yesung-ah. Mianhae, aku harus pergi. Mian, mianhae…” kataku yang langsung pergi meninggalkan Yesung-ah sambil meneteskan air mataku.

Flashback End…

Jam sudah menunjukkan pukul 5 PM. Akhirnya aku memutuskan untuk menyudahi latihan di kampus ini. Aku membereskan buku – bukuku dan memasukkan ke dalam tas cangklongku yang bergambar piano merah. Saat aku keluar dari ruang praktek aku melihat di sekitarku dan sepertinya semua penghuni kampus sudah pulang. Karena lorong ruang praktek itu sangat sepi.
Setelah melewati lorong lantai tiga, aku menuju ke tangga dan segera menuju ke lantai dua dimana aku harus mengambilkan barang – barang milik Sulli di dalamnya. Setelah sampai di lantai dua, aku segera menuju ke ruang praktek Sulli.
Cklek~
Ternyata tidak dikunci. Aku pun segera masuk dan menyalakan lampu yang berada di sebelah pintu itu. Entahlah suasana sepi ini membuatku bergidik ngeri. Jadi aku buru – buru mengambil satu – satunya standpart yang ada disitu dan sebuah map putih dengan hiasan stiker Hello Kitty dimana – mana. Yah, Sulli memang sangat menyukai Pink, dan…. Hello Kitty. Setelah selesai, aku pun segera keluar dan menuju ke tangga menuju lantai satu untuk langsung bergegas pulang, namun saat sampai di tangga, aku melihat seorang namja yang berjalan berlawanan denganku. Sontak aku terkejut, karena sepertinya hanya ada dia di sekolah ini. Perasaanku menjadi lebih tenang saat pelan – pelan aku mengenali wajah namja itu.
“Ah…” kataku lirih.

Taemin P.O.V.

Ah, sudah pukul 5:30 PM dan barang – barangku masih tertinggal di lantai 2 tepatnya di Ruang Contrabass. Ini semua salah yeoja itu. Aissh. Gerutu ku mahasiswa Institut Seni Korea yang sudah memasuki semester 4 dalam hati. Aku masih menyalahkan yeoja yang sedari tadi masih menggangguku saat aku sedang menyelesaikan tugas dari Leeteuk Seonsaengim. Yeoja itu bernama Park Ji Yeon. Ya, kita berdua memang pernah pacaran saat awal – awal mereka masuk di kampus itu. Tapi di saat aku kembali ke Jepang untuk ber reuni bersama teman – temanku semasa SMA, aku tak sengaja melihat Ji Yeon sedang berpelukan dengan seorang namja yang tak ku kenal siapa dia. Karena aku sudah terlanjur kecewa dengan perbuatannya itu, aku memutuskan untuk segera kembali ke Korea tanpa menemui Ji Yeon yang ternyata pergi ke Jepang hanya untuk menemui namja asing itu.
Jujur aku sudah sangat kecewa dengannya dan memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengannya, tapi dia menolak dan terus – terusan mengejarku seperti hari ini. Aissh, jincca yo. Aku sudah tak percaya lagi padanya. Untung saja aku bisa menipunya sehingga aku bisa berlari kesini untuk mengambil barang – barangku di ruang praktek.
Akhirnya aku segera menuju ke tangga dan segera naik menuju ke lantai dua. Saat aku sedang naik ke atas aku bertemu dengan seorang yeoja berambut panjang, mengenakan baju merah, memakai celana jeans panjang, serta menggunakan tas cangklong berupa piano merah. Awalnya aku terkejut, tapi setelah beberapa detik kita saling memandang, aku mulai mengenali wajahnya.

“Ah!” kataku yang sepertinya bersamaan dengan apa yang dia katakan.

Author P.O.V.

Mereka berdua saling menatap karena mereka merasa pernah bertemu sebelumnya.
‘Hah, dia kan sunbae ku sewaktu SMA, ah, aniyo, dia… cinta pertamaku sewaktu SMA.’ Batin Krystal.
‘Yeoja ini, sepertinya aku pernah mengenalnya, dia seperti… hoobaeku saat di SMA, aniyo, dia itu…. Cinta pertamaku saat SMA.’ Batin Taemin juga dalam hati.
Mereka saling berdiam dan sibuk dengan pikiran masing – masing. Dengan perasaan malu, Krystal membungkuk kea rah Taemin lalu pergi begitu saja tanpa mengucap satu kata pun. Taemin hanya memperhatikan kepergiannya sampai punggung badannya pun tak terlihat. Setelah melamun sebentar, akhirnya Taemin teringat apa tunjuannya kembali ke ruang prakteknya yang pasti sudah sangat sepi itu.
“Oh iya, standpartku, aduh sepertinya Contrabass ku kutinggal saja di kampus, berat sekali jika aku harus membawa nya di waktu mepet seperti ini. “ kata Taemin pada dirinya sendiri lalu bergegas menuju ke ruang prakteknya.


@@@


Tok.. tok.. tok..
Saat mendengar suara pintu yang diketuk, Sulli pun beranjak dari tempat duduknya, dan membuka pintu.
“Ah, Krystal, kau sudah pulang.” Ujar Sulli pada sahabatnya Krystal.
“Ne, aku lapar sekali Sulli, mana janjimu ?” rengek Krystal manja.
“Hahaha, kau ini masih ingat saja. Baiklah, kau mandi dulu sana. Sini aku bawakan. Gomawo ya Krystal-ah.” Kata Sulli.
“Ne, aku mandi dulu ya Sulli.”
Setelah sekitar 15 menit Krystal mandi dan selesai berdandan, mereka berdua pun segera berangkat menuju restoran sushi favorit mereka di Kawaii Sushi. Mereka berangkat menggunakan mobil Jazz merah milik Krystal. Ya, walaupun mereka hanya tinggal di apartemen, tapi orang tua mereka sama – sama kaya, terutama keluarga Krystal, jadi masalah mobil tak masalah baginya.
Setelah mereka sampai disana, mereka segera memesan makanan yang mereka inginkan, setelah itu, menyerahkan kepada pelayan dan menunggu sushinya datang. Saat mereka sedang diam, Krystal teringat sesuatu. Dia mengingat sosok kakak kelasnya sewaktu di Jepang itu tadi. Lee Taemin. Dia baru mengingat nama namja itu.
“Mm, Sulli-ah.” Panggil Krystal.
“Ne, kenapa Krystal ?” tanya Sulli yang masih sibuk chat dengan Minho via BBM.
“Nn, kau masih ingat… Taemin ?”
“Mm ?” Sulli yang sepertinya masih familier dengan nama itu langsung terkejut dan melihat Krystal. “Taemin ? Iya tentu saja aku ingat, dulu kau tak pernah berhenti menceritakan tentangnya, Krystal-ah. Hahahaa. Kenapa ?”
“ahaha, anni, tadi, sewaktu aku mau pulang, aku tidak sengaja bertemu dengannya di tangga kampus. Entahlah, perasaanku sepertinya… muncul lagi.” Cerita Krystal malu – malu.
“Aa, jincca yo? Kamu bertemu dengannya ? Oh iya aku lupa, dia kan memang masuk ke kampus itu. Terus , apa kalian saling menyapa tadi?”
“Ya! Sulli-ah. Kau ini sepertinya tertarik sekali.”
“Hahaha, aniyo, aku hanya tidak ingin melihatmu sedih Krystal. Kau tahu, semenjak kau dan Yesung putus, aku hampir tak pernah melihatmu tersenyum seperti biasanya.”
“Nih, aku sudah senyum kan.” Kata Krystal sambil menunjukkan senyumnya.
“Ah Krystal, kau tidak bisa bohong denganku. Mm, bagaimana kalau kau berpacaran saja dengan Taemin.” Kekeh Krystal.
“Sulli-ya, mudah sekali kau mengatakan. Kau kan tahu selera Taemin seperti apa, dan yang pasti aku tak masuk daftarnya kan ?’ Hahaha.”
“Jangan berkata seperti itu, memang kau tahu dari mana selera perempuan Taemin ?”
“Molla..yo..”
“Nah, itu. Kau saja tidak tahu. Jangan sok tau deh. Ne, gimana ? Kalau kamu ingin dekat dengannya, aku pasti mau membantumu kok Krystal.”
“Entahlah Sulli, aku ingin sendiri saja. Lagian, orang popular seperti Taemin sudah pasti memiliki yoejachingu disana.”
“Permisi, ini pesanannya.” Kata pelayan itu sabil mengantarkan pesanannya.
“Mwo ?! Jincca ? Dari mana kau tahu?” tanya Sulli terkejut.
“Cuma menebak.”
“Aish, kebiasaanmu itu memang harus dihilangkan ya. Krystal, kau tidak boleh pesimis. Siapa tahu, dia ternyata juga sudah suka denganmu.”
“Ah, Sulli, kau ini membuatku ke geeran kan?”
Mereka berdua tertawa dengan renyahnya.
“Ayo makan dulu.” Ajak Krystal.


@@@


Krystal P.O.V.

“Sulli, ayo berangkat, aku ada kuliah pagi nih.” Kataku sambil mengenakan sepatu di depan pintu apartemen.
“Ya, bentar.” Ucap Sulli sambil meneguk susu buatannya. “Yuk.”
Akhirnya kita berdua turun dan segera berangkat menuju kampus.

Tak disangka ternyata di tengah perjalanan macet. Kita berdua harus menunggu sekitar 15 menit untuk sampai di kampus. Setelah sampai di kampus, aku pun buru – buru masuk ke kelasnya. Sulli juga masuk ke kelasnya sendiri. Aku tak sempat berpamitan tadi karena sudah terburu – buru.
“Annyeonghaseyo, Taeyeon Seonsangnim.” Sapaku kepada dosen muda yang sedang mengajar itu.
“Ah, masuklah. Namamu, Krystal kan ?” tanya nya ramah.
“Ne, seonsangnim, maaf saya datang terlambat, tadi di jalan macet.” Jelasku sedikit malu karena sebagian anak memandangku.
“Ne, gwenchana, duduklah.” Katanya ramah. Memang Taeyeon ini dosen yang terkenal sangat ramah. Dia juga masih beberapa tahun mengajar di kampus ini. Dia juga mengambil mayor Vokal di kampus ini. Suaranya kuakui memang sangat indah. Disini dia mengajar pelajaran Seni Budaya tentang Musik.
Akhirnya pelajaran sudah selesai, tapi saat aku akan meninggalkan kelas, Taeyeon Seonsangnim memanggilku.
“Krystal-ah.” Panggilnya.
“Ne, kenapa Seonsangnim ?”
“Ah, panggil Unnie saja, aku tidak ingin terlihat tua dengan sebutan Seonsaengnim itu.” Kata Taeyeon. “Tapi tentunya tanpa sepengetahuan mahasiswi yg lain.”
“Ah, ne Taeyeon unnie, ada apa?” tanya ku lagi.
“Begini, kau ingin ku beri tugas untuk mencari bahan pelajaran minggu depan. Bukannya aku tidak ingin mencarikan, tapi aku sangat sibuk karena kegiatanku yang juga sangat padat. Bahkan aku nanti malam sudah harus berangkat ke Tokyo, Jepang untuk pentas bersama kelompok kor ku. Kau pasti tahu kan? Girls Generation.”
Ah benar, seonsaengnim di depanku juga merupakan artis theater yang cukup terkenal di Korea, tak heran jika jadwalnya sangat padat.
“Ne, unnie, biar aku carikan saja.”
“Baiklah, ini aku beri daftarnya, kau bisa cari di perpustakaan. Disana sangat lengkap catatannya, setelah itu jangan lupa berikan padaku ya. Aku pergi sekitar 5 hari. Maaf merepotkanmu Krystal. Aku akan mentraktirmu setelah aku pulang. Kalau begitu aku pergi dulu ya. Gomawo , Krystal-ah. Aku akan membelikanmu oleh – oleh.” Kata Taeyeon unnie sambil melangkah pergi keluar kelas.
“Ne, sama – sama unnie.” Ahh, Taeyeon unnie memang sangat baik dan ramah. Tak heran semua murid menyukainya.
Setelah aku diberi tugas olehnya, aku segera pergi menuju ke perpustakaan untuk mencari bahan – bahan pelajaran itu.
“Wah, sepi.” Ujarku sambil membuka pintu perpustakaan itu.
Akhirnya aku segera masuk dan meletakkan tasku di kursi. Setelah itu aku mencari buku – buku yang berisi rekomendasi Taeyeon unnie tadi.
“Mm, yang mana ya ?” kataku sambil membaca daftar yang diberikan Taeyeon Unnie. Dan tanpa sengaja aku tersandung oleh sesuatu. Setelah sadar, ternyata itu adalah kaki orang. Segera aku menghampiri dan meminta maaf pada nya.
“Ah, mianhae, aku tidak melihatmu disitu. Mianhae.” Kataku sambil membungkuk 90 derajat.
“Makanya kalau jalan itu lihat – lihat. Jangan sambil membaca seperti itu.” Kata orang itu. Ah, namja. Nugu ya ?
“Ahh, Taemin. Maafkan aku Taemin Oppa, kupikir tidak ada siapa – siapa disini.” Kataku antara malu dan merasa bersalah.
Laki – laki itu berdiri dan sekarang berada di hadapanku. “Ne, gwenchana. Sedang apa kau disini ? Tidak biasanya orang – orang datang ke perpustakaan ini.”
“Unn, aku diberi tugas oleh Taeyeon Un.. maksudku Taeyeon Seonsaengnim. Dia menyuruhku mencari bahan pelajaran untuk minggu depan.”
“Oh, baiklah kalau begitu.” Kata namja bernama Taemin itu sambil melangkah keluar. Tapi tiba – tiba dia berhenti dan berbalik.
“Senang melihatmu kembali Krystal-ah.” Ucapnya lalu melangkah pergi.
“Haahh? Apa apaan maksudnya ?” tanya ku pada diri sendiri. “Aish, mungkin dia sedang mabuk, jadi sembarangan ngomong. Tapi.. tapi... dia masih ingat namaku. Ahh, jincca.” Kataku menyaring semua perkataan Taemin tadi. Padahal yang dia ucapkan juga tidak banyak. Tapi entah mengapa aku senang sekali saat dia mengatakannya tadi.

Taemin P.O.V.

Cih.. untuk apa aku mengatakan hal itu tadi kepadanya. Pasti dia sekarang berfikir aku ini laki – laki tidak tahu sopan santun. Bodoh sekali aku ini. Tapi entah kenapa aku memang senang melihatnya lagi. Setelah aku disakiti Park Ji Yeon, aku tidak pernah lagi merasa senang. Tapi setelah melihat Krystal tadi, aku merasa… ada sesuatu yang aneh. Apa jangan – jangan… aku jatuh cinta lagi pada Krystal. Aissh, aku bingung.
“Ya! Taemin-ah!” panggil seseorang. Ah suara itu lagi. Aku sudah bosan dan heran kenapa dia masih terus – terusan mengejarku.
“Mau apa lagi kau Park Ji Yeon ? Kita berdua sudah tidak ada apa – apa lagi. Aku tidak ingin lagi kau ganggu!” kataku sedikit berteriak.
“Ah, jangan keras – keras begitu Taeminnie ku sayang. Ayo temani aku ke mall, kau mau tidak ?” pintanya manja sambil melingkarkan tangannya di tanganku. Sungguh aku sudah risih sekali melihatnya.
“Andwae! Nggak akan pernah!” kataku sambil melepaskan tangannya itu.
“Ayolah, chagi..”
“Berhenti memanggilku seperti itu!”
“Hey, hey, hey ada apa ini ?” tanya seorang namja. Ah untung ada dia, dia salah satu sahabatku.
“Minho, bantu aku untuk menyingkirkan yeoja ini.” Kataku.
“Ya! Ji Yeon, lepaskan dia. Kalau tidak, aku pastikan kau tidak dapat melihat Taemin lagi.” Ucap Minho sedikit garang.
“Aah, Minho-ya, kau ini. Baiklah aku akan pergi, sampai bertemu lagi Taemin-ah.” Kata yeoja itu dengan nada ceria nya tapi sangat tidak ku sukai itu.
“Terimakasih Minho, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan jika tidak ada kau.” Kataku sambil membetulkan pakaianku yang berantakan karena ulah yeoja itu.
“Sama – sama Taemin-ah. Tak kusangka kau mempunyai mantan pacar yang mirip dengan psikopat seperti itu. Ckck.” Ledek Minho.
“Entahlah, mungkin aku salah menilainya Minho. Aku hanya melihat dia dari luar. Haaha. Dimana yang lainnya ?” tanya ku mencari teman – temanku yang lain.
“Mereka di kantin, tadinya aku ingin mencarimu dan mengajakmu ke kantin, tapi malah kau sudah kutemukan dengan keadaan mengenaskan seperti ini. Hahaha.” Canda Minho.
“Haha, sialan kau Minho. Baiklah, kajja kita ke kantin.”
“Kajja.”


@@@


Di kantin…
“Hey Minho, Taemin!” panggil seseorang.
“Hey!”
Akhirnya kita berdua mendatangi arah suara itu.
“Lama sekali kalian?” tanya salah satu temanku, Key.
“Mian, tadi kita lagi ada sedikit gangguan.” Kata Taemin menjelaskan malu – malu.
“Gangguan apa maksudmu ? Ah pasti ulah mantan yeoja mu itu lagi ya ? Aish memang tidak ada capeknya ya dia.” Kata temanku yang lain, Jonghyun.
“Ya Jjong, aku saja yang tadi melihat tingkahnya sendiri sudah ikut kesal. Apalagi Taemin ini. Hahaha.” Kata Minho
Semuanya tertawa.
“Baiklah, kalau begitu cepat kalian pesan makan dan minum. Kita sudah selesai makan tadi.” Ucap satu temanku lagi Jinki.
“Ne, arraseo.” Kataku sambil pergi menuju ke warung kantin. Ternyata disana aku melihat yeoja itu. Yeoja yang tadi ku temui di perpustakaan.
“Krystal.” Panggilku.
“Ah, oppa.” Katanya. Sepertinya ia terkejut melihatku.
“Kau sudah selesai mencari bahan – bahan di perpustakaan?”
“Hehe, belum. Sepertinya aku akan melanjutkannya besok. Disana tadi sepi sekali. Pikiranku kemana – mana jadi aku tidak begitu konsen mencari bahannya.”
“Oh, kalau begitu kau bisa mengajakku kapan saja Krystal.” Kataku spontan.
Deg deg.. deg deg..
Ah, jantungku. Kenapa berdebar seperti ini. Aish, ada apa ini. Krystal pasti semakin bingung dengan apa yang ku katakana barusan.
“Apa, oppa ?”
Tanyanya membuyarkan lamunanku.
“Ah, ani, tidak apa – apa.” Jawabku gugup.
“Oppa kau tidak memesan makananmu. Sepertinya Minho dan teman – temannya sudah menunggumu.” Kata Krystal.
“Minho ? Kau kenal Minho ?”
“Ne, oppa. Kau lupa kita kan dulu berasal dari sekolah yang sama. Lagi pula, Minho juga pacar dari sahabatku Sulli. Ingat kan ?”
“Ah iya iya. Ternyata hubunganmu dengan Sulli dekat ya. Maaf aku baru ingat.” Kataku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
“Hey, kalian. Apa kalian masih ingin terus ngobrol disini tanpa memesan makanan ? Aku sudah menunggu kalian dari tadi.”
“Ah, maaf ahjumma.” Katanya. “Baiklah, aku ingin pesan jus strawberry saja. Kau pesan apa Taemin oppa?”
“Ah, aku.. sama sepertimu juga.”
“Baiklah ini, pesanan kalian.” Kata Ahjumma itu.
Setelah kita medapat minuman, kita menuju ke tempat duduk. Tapi mengingat sebelumnya aku pergi bersama Minho, kuputuskan mengajak Krystal bergabung bersama kita. Toh, dia juga sudah mengenal Minho.
“Ah, Krystal-ah!” panggil seorang yeoja kepada Krystal.
“Eh, jadi kau sedang bersama Taemin oppa ? Kalau begitu ayo kita bergabung bersama mereka berempat.” Ajak Sulli sambil menggandeng tangan Krystal.
“Hey, Sulli. Kau melupakan aku ya? Main ajak – ajak orang saja.” Ucapku pura – pura kesal.
“Hehe, maaf Taemin oppa. Kau juga kalau tidak aku ajak sudah pasti kesana kan.” Kata Sulli. Memang iya sih. Hehe. Akhirnya kita pun segera menuju ke tempat duduk dimana para namja itu tadi berkumpul.

Author P.O.V

Akhirnya mereka bertujuh pun berkumpul disana dan saling bercanda sana – sini. Taemin pun merasa semakin dekat dengan Krystal begitu pun Krystal.
Tapi disisi lain kantin, ternyata ada yang memperhatikan mereka.
“Krystal-ah. Apa dia sudah menemukan penggantiku ? Nggak akan kubiarkan.” Ucap namja itu.

@@@

To Be Continue…






Gimana ceritanya ? Maaf ya, author POV yg terakhir aku bikin dikit banget gitu. Gak tau deh udah cukup segitu mikirnya.. haahah *mian* Maaf juga kalo kata-katanya masih jelek. Maklum yah baru ff pertama aku publish nih.. wkw,
Ditunggu ya like sama commentnya.. pokoknya harus comment lho, pedes juga gapapa kok.. udah keseringan di komen pedes sama Abang Kyuhyun soalnya *apadeh*
Hahaha.. Part selanjutnya menyusul, gomawo *bow90degrees* 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

[FICTIONSTORY] New Zealand is a Good Land (Prolog)

Cerita ini terinspirasi dari acara Amazing F(x), dan nama – nama yang berperan disini mungkin banyak terdapat kesamaan tapi ada juga yang kubikin beda. Jadi maaf ya yang namanya aku pake. Hihihi. Jangan tersinggung please, anggap saja itu orang lain. .-.v PROLOG Banyak sekali grup boyband dan girlband yang sedang berkembang pada saat ini. Tak kalah juga dengan 5 orang gadis yang tinggal di daerah Indonesia, tepatnya di sekitar pulau Jawa, dan lebih menjurus lagi di provinsi DIY, dan tinggal di kota Yogyakarta. ._.v Mereka berlima sudah terbentuk sebagai grup vocal dibawah agensi ternama di Korea. Tetapi karena mereka berlima termasuk trainee Indonesia, jadi mereka diutamakan untuk mempromosikan grup mereka di Indonesia. Mereka juga tinggal dari sebuah dorm yang bisa dibilang cukup besar bagi 5 orang ini untuk berlatih dan sebagainya. Grup ini sudah debut sekitar 3 tahun yang lalu. Nama grup ini adalah Function. Berikut kelima member tersebut.  Cast:

[REVIEW] F(x) - Pink Tape Comeback!!

Yah, seperti yang kalian tahu, F(x) sudah comeback. Setelah perilisan album terakhir mereka "Electric Shock" tahun lalu, akhirnya pada tanggal 29 Juli 2013 mereka kembali dengan album kedua mereka "Pink Tape". Konsep ini sedikit berbeda dengan konsep Electric Shock tahun lalu. Salah satu lagu yang dijadikan single hits di album ini adalah "Rum Pum Pum Pum" atau dalam bahasa Koreanya, "첫 사랑니 (Cheot Sarangni / Wisdom Tooth)". Seperti biasa F(x) mengambil tema tentang cinta di lagu ini. Ya, kalau dari liriknya sih, itu seperti seseorang yang sedang mengalami cinta pertamanya. Pasti ngerasain lah ya yang namanya sakit juga. #curhat. Ya semacam itulah, tapi lagunya bagus, aku suka. Cuman ya buat yang belum pada denger pasti mikir 'Ini lagu apaan sih aneh banget, nggak bentuk?' Yah, aku juga sama seperti itu. Suka banget sama komposer lagu ini. Berani ekstrem. #eaa tapi ya kenyataan namanya juga fans, mau lagunya aneh pun bakal berusaha buat

EXO "XOXO" First Teaser

Annyeong, annyeong... hmmm kemaren tepat tanggal 17 Mei 2013 EXO kembali meluncurkan foto teaser ke dunia maya... (read : twitter, facebook) Mereka mengeluarkan 3 foto teaser.. aku share yah.. Nah ini dia teaser pertamanya.. lucu yah.. entah nanti konsep mereka apa, tapi kalo dilihat dari sini mereka kayak anak sekolahan.. Huaa, mau juga aku kalo disekolah gue ada cowok - cowok kece beginian.. Ohya, bukannya apa - apa, kenapa ya sejak foto - foto teaser keluar tuh yang aku lihat cuma formasi mereka. Maksudku yang duduk didepan or berdiri didepan biasanya yang tingginya nggak tinggi tinggi banget *nahloh kkk~ Ini teaser kedua. EXO - K yeah. Itu lucu banget nggak sih pose mereka. Si Kai lagi kaget soalnya tiba - tiba ada yang motret, si Baekhyun lagi clingak - clinguk cariin tukang nasi goreng yang biasanya lewat udah lewat apa belom eh malah ke poto, si suho bingung mesti gimana mungkin dia pengen kasih tau Baekhyun, "Men, kita lagi pemotretan kenapa lo malah c